TAKE
HOME EXAM
1.
Penelitian saya berjudul :
“Pengaruh Strategi Pembelajaran
Diskusi Kelompok Bagi Suasana Belajar di Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang”
2. Rumusan
Masalah
Akhir-akhir
ini banyak guru yang mengeluhkan tingkah laku anak ketika belajar dikelas,
apalagi dijam-jam setelah istirahat mereka cenderung kurang fokus dan terlihat
tidak bersemangat. Mereka sepertinya bosan dalam kegiatan belajar dikelas.
Namun dilain sisi, saya yang sedang menjalani aktifitas kuliah sering sekali
mendapatkan materi tentang manfaat strategi pembelajaran bagi siswa di sekolah.
Untuk itu, saya merasa perlu meneliti sejauh mana strategi pembelajaran ini
mampu merubah dan meberikan dampak positif terhadap suasana belajar siswa yang
diharapakan akan semakin aktif, kreatif dan menyenangkan.
3. Subjek
Penelitian : Siswa-siswi MTs Tanwirul Huda Majenang, kelas VII
Objek
Penelitian : Pengaruh Strategi Pembelajaran Bagi Suasana Belajar Siswa.
4. Metode
penelitian yang di gunakan : Pengumpulan Data
5. Field
Note 1 :
Rabu,
23 Januari 2013,
Pukul
15.00 -15.30
Lokasi
di Kampus STAIS Ruang Kelas semester 5
Informan
: Drs. H. Khamid Alwi, M.Ag
Objek
: Mencari informasi tentang strategi pembelajaran yang bagus untuk menumbuhkan
keaktifan dan semangat belajar siswa di kelas.
Saya
memang sangat menyukai mata kuliah strategi pembelajaran karena disini banyak
praktek-praktek langsung yang diterapkan. Hampir semua mahasiswa semester 5
dituntut oleh dosen yang bernama Pak Alwi (panggilan saya kepada Pak Dosen)
agar mereka mau mempraktekan berbagai strategi pembelajaran yang telah
diterangkan. Setelah saya mencoba mempresentasikan salah satu strategi yaitu
strategi ceramah, lalu saya mempersilahkan yang lain untuk memberikan kritikan
dan saran. Dan benarlah, ada 3 orang yang mengkritik saya. Yang pertama karena
menganggap strategi saya kurang pas bagi anak SMP, yang kedua mengkritik
tentang waktu penyajian materi yang kurang panjang dan yang ketiga memberikan
saran agar proses penerapan strategi kurang lama. Ketiga jawaban tersebut coba
saya jawab, namun rasa-rasanya ketiga teman saya itu kurang puas dengan jawaban
itu sehingga akhirnya saya bertanya kepada Pak Dosen, bagaiman menurut beliau
tentang metode ceramah, kira-kira baik atau kurang untuk menumbuhkan motivasi
belajar siswa?.
Dan
dengan nada yang bijaksana beliau menjawab :
“Ya,
menurut saya metode apapun itu bagus, termasuk ceramah juga bagus. Namun kalau
digunakan sebagai strategi yang tepat untuk membangun suasana belajar siswa
agar lebih semangat ya sebaiknya jangan selalu menggunakan metode ceramah.
Karena siswa akan cepat bosan dan ngantuk”. Pilihlah strategi yang membuat
siswa lebih aktif, kreatif dan menyenangkan”
Lalu
saya bertanya kembali : “Contoh metode yang membuat siswa aktif itu seperti apa
Pak?
Beliau’pun
kembali menjawab pertanyaan saya, “Ya banyak contohnya, misalnya Playing Card
Match, yaitu metode memasang-masangkan antara pertanyaan berupa materi yang
diajarkan yang dipegang teman yang satu dengan jawaban yang tepat yang dipegang
oleh teman lainnya, disitu siswa akan merasa senang karena metode pembelajaran
itu seperti main petak umpet”. Kemudian ada lagi yaitu metode diskusi kelompok.
Setelah materi diajarkan, suruh saja anak-anak membuat kelompok, kemudian guru
meberikan soal kasus untuk mereka diskusikan bersama kelompoknya. Setelah
didiskusikan, tunjuk satu orang dari setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi mereka, sementara itu kelompok yang lain mendengarkan dengan
seksama dan boleh memberikan pendapat atau bantahan sehingga timbulah proses
diskusi yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Bisa juga dengan debat
interaktif…. Ya pokoknya banyak yang bisa dilakukan”…imbuh beliau.
Dari
situ saya coba berfikir akan menerapkan strategi pembelajaran yang disarankan
dosen tadi kepada siswa MTs Tanwirul Huda tempat saya berwiyata bakti.
Field
Note ke 2
Jumat,
25 Januari 2013,
Pukul
09.45-11.15
Lokasi
di Ruang Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Informan
: Siswa – Siswi Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Objek
: “Pengaruh strategi pembelajaran berupa diskusi kelompok terhadap motivasi dan
keaktifan suasana belajar di kelas bagi siswa”
Jumat
pagi yang cerah, dengan semangat saya mempersiapkan diri untuk bekerja. Di
perjalanan saya berfikir seandainya nanti di sekolah saya diberi kesempatan
untuk mengajar anak-anak. Maka akan saya gunakan waktu saya untuk menerapkan
strategi diskusi kelompok yang kemarin di terangkan oleh dosen.
Dan
benarlah, Alhamdulillah ada guru yang tidak hadir sehingga jam’nya saya isi.
Kebetulan kelas yang saya ampu saat itu adalah kelas VII MTs Tanwirul Huda
Majenang. Benar apa kata guru-guru sebelumnya, bahwa kalau guru yang
bersangkutan kosong dan hanya diberi tugas, maka anak akan cenderung malas dan
berisik tidak jelas. Namun tanpa berfikir panjang, saat itu saya langsung
mengambil Lembar Kerja Siswa. Saya coba membacakan dan menerangkan sebentar
tentang materi yang diajarkan. Kebetulan saat itu materi yang saya ajarkan
adalah materi Sejaran Keagamaan Islam tentang Kepemimpinan Umar Bin Khatab.
Setelah
saya menerangkan sekitar 20 menit, saya langsung menerapkan strategi
pembelajaran berupa diskusi kelompok. Karena masih kelas VII saya rasa kalau
dibagi menjadi banyak kelompok hanya akan membuat mereka kebingungan. Dari itu
saya hanya membuat 2 kelompok saja yaitu kelompok putra dan kelompok putri.
Dari
kedua kelompok tersebut, saya menyuruh mereka untuk memilih ketua, sekretaris
dan penyaji hasil diskusi. Setelah ketua, sekretaris dan penyaji dari
masing-masing kelompok terpilih, saya langsung memerikan pertanyaan untuk
didiskusikan. Pertanyaan yang saya ajukan yakni:
1. Bagaimana
pendapat kalian mengenai kepemimpinan Umar Bin Khatab?
2. Bagaimana
pendapat kalian apabila melihat pemimpin yang tidak adil?
Setelah
mereka mendengar bahwa saya hanya mengajukan 2 pertanyaan untuk didiskusikan,
muka mereka langsung cerah dan tersenyum, sehingga dengan semangat mereka
bergabung bersama kelompoknya dan mulai berdiskusi.
Setelah
sekitar 15 menit saya memberikan waktu, saya akhiri diskusi mereka. Lalu maju
untuk kelompok pertama yaitu kelompok putra.
Waktu
itu sang penyaji bernama Hayi dengan lantang dan tegas menyampaikan hasil
diskusi dari kelompoknya. Setelah penyajian selesai, lalu dari kelompok putrid
ada yang berusaha untuk memberikan pendapatnya. Siswi tersebut beranggapan
kalau hasil diskusi itu kurang panjang, padahal banyak sikap-sikap kepemimpinan
Umar Bin Khatab yang belum disampaikan oleh kelompok putra. Dan sang ketua dari
kelompok putra langsung menyangkal pendapat siswi tersebut dengan berusaha
menerangkan kembali sikap kepemimpinan Umar Bin Khatab. Dan perdebatan’pun
mulai terjadi, kedua kelompok saling membenarkan argumen’nya, disinilah saya
berperan untuk kembali menetralkan suasana dan lalu mempersilahkan sang penyaji
untuk duduk kembali karena telah menyelesaikan tugasnya.
Kemudian
saya persilahkan untuk kelompok putrid maju. Siti bertugas menjadi penyaji, dan
dia menyajikan materi dengan sedikit malu-malu sambil tersenyum tersipu. Lalu
setelah bisa menenangkan diri, dia mulai membacakan hasil diskusinya. Setelah
penyajian selesai, tiba-tiba giliran dari kelompok putra yang memberikan
pendapatnya seputar penyajian kelompok putrid tersebut. Menurut salah satu
anggota kelompok putra yaitu Ramdan, penyajian kelompok putri tidak jelas
jawabannya serta penyampaiannya. Sehingga
kemudian siti disuruh mengulang kembali jawaban dari hasil diskusinya. Meski
cenderung bersifat saling balas dendam, tapi saya menilai sudah ada sedikit
keberanian dari anak untuk mau menyampaikan pendapatnya,.
Dan
setelah semuanya selesai berdiskusi dan menyajikan hasilnya, saya kemudian
menyuruh tim putra yang kelihatan lebih aktif untuk mepraktekan jawaban dari
pertanyaan yang no 2. Mereka menjawab : jika melihat pemimpin yang tidak adil
dan dzalim terhadap rakyat, maka kami akan menegurnya dan menasehatinya. Nah,
saya menyuruh perwakilan dari kelompok putra untuk mempraktekan jawaban itu.
Ramdan dan Hayi ternyata memag yang paling berani, mereka berdua maju kedepan
dan mendapat tepukan tangan dari teman-temanya. Ramdan dan Hayi saya
persilahkan ber-sosiodrama, dan mereka berdua’pun mempraktekan kejadian itu.
Dengan gaya lucu mereka, mereka berhasil membuat suasana kelas menjadi penuh
keceriaan, saya’pun ikut membubui adegan lucu mereka dengan pura-pura mengusir
mereka, sontak seluruh anak dikelas’pun tertawa dan merasa senang. Setelah
selesai saya menyuruh Ramdan dan Hayi untuk kembali ke tempat duduknya
masing-masing.
Saya
coba mengkondisikan kelas agar tenang kembali dan mengklarifikasi
jawaban-jawaban mereka serta menyimpulkannya. Saat mereka sedang tenang
mendengarkan, tiba-tiba bel berbunyi tanda jam mengajar saya telah habis. Namun
reaksi yang mereka tunjukan sungguh aneh, mereka meminta saya untuk melanjutkan
menerangkan materi bahkan kalau bisa sampai pulang.
Dari
sini saya merasa strategi yang disarankan oleh Pak Dosen dan saya terapkan
sangat berpengaruh terhadap suasana pembelajaran di kelas. Tentunya pengaruhnya
sangat positif. Untuk menambah keyakinan saya terhadap pengaruh positif itu,
saya coba membuat pengumpulan data sebagai penguat penelitian saya bahwa strategi
diskusi kelompok yang saya terapkan memang sangat mempengaruhi suasana belajar
dan keaktifan siswa.
Pengumpulan
data tersebut adalah dari hasil jawaban-jawaban dari pertanyaan yang saya
ajukan, pertanyaan tersebut adalah :
1. Apakah
kalian suka dengan strategi pembelajaran (diskusi kelompok) seperti itu ?
a. Suka c. Biasa Saja
b. Tidak
Suka d. Suka Sekali
2. Menurut
kalian, berapa kali seharusnya strategi pembelajaran seperti itu dilakukan guru
?
a. Sebulan
sekali c. Setahun
sekali
b. Sebulan
dua kali d. Setahun
dua kali
3. Bagaimana
pendapat kalian mengenai strategi pembelajaran seperti itu ?
…………………………….
Kemudian jawaban
tersebut dijadikan PR dirumah untuk kemudian dikumpulkan esok hari’nya.
Field
Note ke 3
Sabtu,
26 Januari 2013,
Pukul
09.45-10.30
Lokasi
di Ruang Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Informan
: Siswa – Siswi Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Objek
: “Hasil pengumpulan data terhadap strategi pembelajaran berupa diskusi
kelompok terhadap motivasi dan keaktifan suasana belajar di kelas bagi siswa”
Sabtu
pagi setelah istirahat pertama saya langsung ke kelas VII MTs Tanwirul Huda dan
meminta hasil tugas dari pertanyaan saya yang kemarin. Hampir semuanya
mengumpulkan tugas, namun satu yang tidak karena kemarin tidak masuk.
Dan
dari hasil jawaban mereka yang berjumlah 31 Siswa ;
20
Siswa menyatakan “Suka” dengan strategi pembelajaran seperti itu dan berharap
bisa dilakukan setiap 2 bulan sekali,dengan alasan karena bisa membuat siswa
lebih berani, percaya diri, melatih mental serta aktif dan menyenangkan.
Kemudian
8 Siswa menyatakan “Suka Sekali” dan berharap bisa sering dilakukan atau bahkan
setiap hari guru bisa menggunakan strategi seperti itu.
Dan
selebihnya yaitu 3 Siswa menyatakan “Biasa Saja”
Dari
hasil pengumpulan data ini, bisa saya simpulkan bahwa pengaruh strategi
pembelajaran diskusi kelompok sangat positif bagi suasana belajar siswa di
kelas khususnya bagi siswa kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang.
Domain
/ Ranah
Domain
Kecil
|
Hubungan
Semantik
|
Domain
Besar
|
Menulis
Membaca
Kerjasama kelompok
Bermalas-malasan
|
Aktifitas Siswa
|
Suasana Pembelajaran dikelas VII MTs Tanwirul Huda
|
Analisis
Domain
Domain
Kecil
|
Hubungan
Semantik
|
Domain
Besar
|
Aktif menulis dan
berfikir
Percaya diri dalam menyampaikan
pendapat
Kerjasama yang baik
Kreatif
Menyenangkan
|
Pengaruh Positif
|
Penerapan Strategi pembelajaran diskusi kelompok
|
Dari
analisis ini, kedepannya saya akan meneliti seberapa banyak tehnik-tehnik
strategi pembelajaran yang lebih banyak, yang lebih membuat anak aktif lagi
serta membuat mereka kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar