Sebenarnya
ini bukan tentang kematianmu, bukan itu ... ...
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
...
Dan kematian adalah sesuatu yang pasti ... Dan kali
ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu ...
Tapi
yang membuatku tersentak sedemikian hebat ...
Adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri
seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa
setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa
kosong melompong, hilang isi ...
Kau tahu sayang, rasanya
seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang ...
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang
...
Pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit
manis selama kau ada ...
Aku bukan hendak mengeluh, tapi
rasanya terlalu sebentar kau di sini ...
Mereka mengira aku lah
kekasih yang baik bagimu sayang ... tanpa mereka sadari, bahwa
kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik ...
Mana mungkin
aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan
aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga
aku mampu mencintaimu seperti ini ...
Selamat jalan ...
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya ...
kau dulu tiada untukku,
dan sekarang kembali tiada ...
selamat jalan sayang ...
cahaya mataku, penyejuk jiwaku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar