Welcome to FRENDI FERNANDO (Majenang)Website ... monggo dinikmati...

Kamis, 24 Maret 2011

Masalah dalam kehidupan

Selama hidup, pastinya ada masalah ..jadi ,jangan jadikan masalah ketika menghadapinya sebagai permasalahan
masalah ketika tidak dijadikan masalah, maka ia tak akan bermasalah
masalah adalah tetap masalah dan akan selalu ada
bila ingin hidup bebas dari masalah, itulah permasalahannya
bisa dikatakan sebagai orang bermasalah
ketika ada masalah, katakanlah,” tak masalah”
dengan banyaknya menghadapi masalah
semoga menjadikan bebas masalah
sebab, masalah tidak akan menjadi masalah lagi
bebaskanlah diri , maka masalah tak akan menghantui

Masalahnya bisakah kita menjadi manusia yang tidak takut dengan masalah segala permasalahan hidup yang begitu bermasalah

Bisakah?
masalahnya adalah….aku malas untuk mempermasalahkannya lagi
masalahmu bukan masalahku
masalahku bukan masalahmu
namun masalanya tak bisa begitu
masalahmu bisa jadi masalahku juga
begitu juga masalahku bisa jadi masalahmu pula
jadi masalahnya apa yang mau dipermasalahkan?
ya…masalahnya ya masalahlah!

Hidup dan Mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia, agar Dia tahu siapa yang terbaik di antara mereka. Begitulah yang dikatakan Allah swt dalam surat al-Mulk [67]: 2. Dengan demikian, kehidupan di dunia ini adalah ujian yang tidak akan pernah berakhir, sampai datangnya kematian sebagai akhir “drama” kehidupan manusia di pentas dunia. Dalam surat al-Balad [90]: 4, Allah swt berfirman: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia berada dalam kesusahan.”

Pernyataan tersebut Allah ungkapkan setelah terlebih dahulu Dia bersumpah dengan al-Balad/negeri Makah (tempat kediaman manusia), dan dengan Adam serta keturunannya (manusia). Dengan demikian, Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa manusia memang sengaja diciptakan Allah swt untuk menghadapi kesusahan dan kesulitan.Kesusahan dan kepayahan manusia selama di dunia, tidak akan pernah berhenti semenjak dalam kandungan sampai kematiannya datang. Bahkan, kematian itu sendiri adalah puncak dari kesusahan dan kepayahan hidup. Dalam kehidupan di dunia ini, setiap manusia selalu berhadapan dengan berbagai bentuk kesulitan dan kesusahan. Kalaupun dia bisa melepaskan diri dari satu kesulitan, maka dia akan menghadapi kesulitan yang lain.

Manusia memang harus menanggung resiko kehidupan dunia ini. Ia harus siap menghadapi kesulitan dan kepayahan, karena hidup memang diciptakan untuk itu. Akan tetapi, semua itu bertujuan baik, karena dengan kesulitan-kesulitan itulah, Allah swt meningkatkan derajat manusia itu sendiri. Allah swt berfirman dalam surat Ali-Imran [3]: 142: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk sorga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kamu dan belum nyata siapa yang sabar.”

Dalam surat al-Ankabut [29]:2, Allah swt juga berfirmanأ"Apakah manusia mengira akan dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sementara mereka belum mendapatkan ujian?.”

Berapa banyak energi dan usaha yang harus kukerahkan
Pikiran yang dicurahkan
Siang malam bekerja

Demi untuk meneruskan kehidupan
Demi mengisi perut ini dengan butiran-butiran nasi
Demi sebuah rumah untuk berlindung
Demi yang namanya harga diri
Demi menjaga gengsi
Demi anak istri
Demi untuk memenuhi kesenangan duniawi

Segala cara dilakukan Saling mengalahkan Berbohong dan menipu
Moral etika dilupakan
Nurani dibungkam dalam-dalam
Hilang ingatan pada Tuhan
Perasaan dimatikan
Bila semua itu kulakukan
Hanya demi untuk mempertahankan hidup
Ah, sungguh kasihan dan menyedihkan!!!

Hidup dan Mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia, agar Dia tahu siapa yang terbaik di antara mereka. Begitulah yang dikatakan Allah swt dalam surat al-Mulk [67]: 2.

Kehidupan di dunia ini adalah ujian yang tidak akan pernah berakhir, sampai datangnya kematian sebagai akhir “drama” kehidupan manusia di pentas dunia..Bagi yang bersabar akan beruntung .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar