Welcome to FRENDI FERNANDO (Majenang)Website ... monggo dinikmati...

Kamis, 24 Maret 2011

kisah sehelai daun


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

Pada sebatang pohon kecil, hiduplah beberapa daun yang tumbuh bersama. Diantara daun-daun tersebut terdapat sebuah daun yang sangat besar dan kuat. Daun itu diagung-agungkan karena kekuatannya. Dialah yang dianggap pelindung bagi daun-daun lainnya dari badai, hujan, panas matahari yang terik, dan bahaya lainnya.

Suatu ketika datanglah musim kemarau yang panjang. Daun-daun di pohon kecil itu mulai layu karena tidak mendapat air dan makanan. Daun besar yang tadinya kuat dan besar mulai terlihat keriput. Ia berusaha melindungi daun-daun lainnya dari matahari yang bersinar sangat terik sehingga daun2 sahabatnya itu tidak kehilangan air lebih banyak lagi.

Hari berganti hari, daun besar itu sudah sampai pada puncak usahanya. Ia mulai sobek-sobek sehingga sinar matahari mulai menembusnya. Ia mulai kehilangan kekuatannya dan daun-daun lainnya pun sudah mulai mengabaikannya karena ia tidak kuat lagi seperti dulu.

Beberapa hari kemudian daun besar itu merasa tidak kuat lagi akhirnya ia berkata kepada teman-temannya : Teman-teman aku tidak lagi mempunyai kekuatan untuk melindungi kalian, aku akan gugur. Selamat tinggal.

Setelah berkata demikian akhirnya daun besar itu pun gugurlah. Musim kemarau terus berlanjut, daun-daun di pohon kecil itu saling bertahan untuk hidup. Mereka sama sekali sudah melupakan daun besar yang telah berjasa melindungi mereka sehingga mereka dapat bertahan sampai sekarang.

Musim kemarau tidak juga berakhir. Daun-daun di pohon kecil itu sudah mulai kehilangan harapan. Mereka merasa sangat kelaparan, kehausan dan akan mati. Di saat mereka putus asa, tiba tiba dirasakan adanya air dan makanan dari tanah. Mereka terheran-heran akan adanya keajaiban itu.

Setelah lama mencari-cari, mereka menyadarinya. Mereka melihat bahwa daun besar itu sudah membusuk dan menghasilkan air dan sari makanan bagi mereka. Akhirnya dengan air dan sari makanan dari daun besar tadi, daun daun di pohon kecil itu berhasil bertahan sampai musim hujan datang. Daun-daun di pohon kecil itu sangat menyesal karena telah melupakan daun besar itu. Padahal sampai akhir hayatnya daun besar itu tetap menjadi pahlawan bagi daun-daun lainnya.

Renungan bagi kita,,

Janganlah menilai seseorang dengan penampilan dan kekuatannya.

Tuhan memberikan bantuan kepada kita melalui siapa saja

bahkan melalui orang yang kita anggap telah jatuh dan hina.

Ingatlah rencana Tuhan itu ajaib dan tidak pandang bulu terhadap semua hambanya.

Semoga bermanfaat...

It Always between You and God

Bila engkau baik…
Orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu.
Biar begitu, tetaplah bersikap baik.

Bila engkau jujur dan berterus terang...
Orang mungkin akan menipumu.
Biar begitu, tetaplah berbuat jujur dan berterus terang.

Bila engkau sukses...
Mungkin engkau akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh sejati.
Biar begitu, tetaplah meraih sukses.

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun...
Mungkin akan dihancurkan oleh seseorang dalam semalam.
Biar begitu, tetaplah membangun.

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian,
Orang mungkin akan iri hati dan dengki.
Biar begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian hati.

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini...
Mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya.
Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan.

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik...
Dan mungkin itu tak akan pernah cukup.
Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.

Ketahuilah...
Pada akhirnya...
Semua ini adalah masalah...

Antara engkau dengan Tuhanmu.
Bukan antara engkau dengan mereka.

Wallahu a'lam bishshowab

Masalah dalam kehidupan

Selama hidup, pastinya ada masalah ..jadi ,jangan jadikan masalah ketika menghadapinya sebagai permasalahan
masalah ketika tidak dijadikan masalah, maka ia tak akan bermasalah
masalah adalah tetap masalah dan akan selalu ada
bila ingin hidup bebas dari masalah, itulah permasalahannya
bisa dikatakan sebagai orang bermasalah
ketika ada masalah, katakanlah,” tak masalah”
dengan banyaknya menghadapi masalah
semoga menjadikan bebas masalah
sebab, masalah tidak akan menjadi masalah lagi
bebaskanlah diri , maka masalah tak akan menghantui

Masalahnya bisakah kita menjadi manusia yang tidak takut dengan masalah segala permasalahan hidup yang begitu bermasalah

Bisakah?
masalahnya adalah….aku malas untuk mempermasalahkannya lagi
masalahmu bukan masalahku
masalahku bukan masalahmu
namun masalanya tak bisa begitu
masalahmu bisa jadi masalahku juga
begitu juga masalahku bisa jadi masalahmu pula
jadi masalahnya apa yang mau dipermasalahkan?
ya…masalahnya ya masalahlah!

Hidup dan Mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia, agar Dia tahu siapa yang terbaik di antara mereka. Begitulah yang dikatakan Allah swt dalam surat al-Mulk [67]: 2. Dengan demikian, kehidupan di dunia ini adalah ujian yang tidak akan pernah berakhir, sampai datangnya kematian sebagai akhir “drama” kehidupan manusia di pentas dunia. Dalam surat al-Balad [90]: 4, Allah swt berfirman: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia berada dalam kesusahan.”

Pernyataan tersebut Allah ungkapkan setelah terlebih dahulu Dia bersumpah dengan al-Balad/negeri Makah (tempat kediaman manusia), dan dengan Adam serta keturunannya (manusia). Dengan demikian, Allah menegaskan dalam ayat ini bahwa manusia memang sengaja diciptakan Allah swt untuk menghadapi kesusahan dan kesulitan.Kesusahan dan kepayahan manusia selama di dunia, tidak akan pernah berhenti semenjak dalam kandungan sampai kematiannya datang. Bahkan, kematian itu sendiri adalah puncak dari kesusahan dan kepayahan hidup. Dalam kehidupan di dunia ini, setiap manusia selalu berhadapan dengan berbagai bentuk kesulitan dan kesusahan. Kalaupun dia bisa melepaskan diri dari satu kesulitan, maka dia akan menghadapi kesulitan yang lain.

Manusia memang harus menanggung resiko kehidupan dunia ini. Ia harus siap menghadapi kesulitan dan kepayahan, karena hidup memang diciptakan untuk itu. Akan tetapi, semua itu bertujuan baik, karena dengan kesulitan-kesulitan itulah, Allah swt meningkatkan derajat manusia itu sendiri. Allah swt berfirman dalam surat Ali-Imran [3]: 142: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk sorga padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjuang di antara kamu dan belum nyata siapa yang sabar.”

Dalam surat al-Ankabut [29]:2, Allah swt juga berfirmanأ"Apakah manusia mengira akan dibiarkan saja mengatakan kami telah beriman, sementara mereka belum mendapatkan ujian?.”

Berapa banyak energi dan usaha yang harus kukerahkan
Pikiran yang dicurahkan
Siang malam bekerja

Demi untuk meneruskan kehidupan
Demi mengisi perut ini dengan butiran-butiran nasi
Demi sebuah rumah untuk berlindung
Demi yang namanya harga diri
Demi menjaga gengsi
Demi anak istri
Demi untuk memenuhi kesenangan duniawi

Segala cara dilakukan Saling mengalahkan Berbohong dan menipu
Moral etika dilupakan
Nurani dibungkam dalam-dalam
Hilang ingatan pada Tuhan
Perasaan dimatikan
Bila semua itu kulakukan
Hanya demi untuk mempertahankan hidup
Ah, sungguh kasihan dan menyedihkan!!!

Hidup dan Mati sengaja diciptakan Allah swt sebagai ujian bagi setiap manusia, agar Dia tahu siapa yang terbaik di antara mereka. Begitulah yang dikatakan Allah swt dalam surat al-Mulk [67]: 2.

Kehidupan di dunia ini adalah ujian yang tidak akan pernah berakhir, sampai datangnya kematian sebagai akhir “drama” kehidupan manusia di pentas dunia..Bagi yang bersabar akan beruntung .