Welcome to FRENDI FERNANDO (Majenang)Website ... monggo dinikmati...

Senin, 25 Februari 2013

Contoh Penelitin Sederhana tentang Strategi Pembelajaran di Kelas



TAKE HOME EXAM
1.      Penelitian saya berjudul :
“Pengaruh Strategi Pembelajaran Diskusi Kelompok Bagi Suasana Belajar di Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang”

2.      Rumusan Masalah

Akhir-akhir ini banyak guru yang mengeluhkan tingkah laku anak ketika belajar dikelas, apalagi dijam-jam setelah istirahat mereka cenderung kurang fokus dan terlihat tidak bersemangat. Mereka sepertinya bosan dalam kegiatan belajar dikelas. Namun dilain sisi, saya yang sedang menjalani aktifitas kuliah sering sekali mendapatkan materi tentang manfaat strategi pembelajaran bagi siswa di sekolah. Untuk itu, saya merasa perlu meneliti sejauh mana strategi pembelajaran ini mampu merubah dan meberikan dampak positif terhadap suasana belajar siswa yang diharapakan akan semakin aktif, kreatif dan menyenangkan.

3.      Subjek Penelitian : Siswa-siswi MTs Tanwirul Huda Majenang, kelas VII
Objek Penelitian : Pengaruh Strategi Pembelajaran Bagi Suasana Belajar Siswa.

4.      Metode penelitian yang di gunakan : Pengumpulan Data

5.      Field Note 1 :

Rabu, 23 Januari 2013,
Pukul 15.00 -15.30
Lokasi di Kampus STAIS Ruang Kelas semester 5
Informan : Drs. H. Khamid Alwi, M.Ag
Objek : Mencari informasi tentang strategi pembelajaran yang bagus untuk menumbuhkan keaktifan dan semangat belajar siswa di kelas.

Saya memang sangat menyukai mata kuliah strategi pembelajaran karena disini banyak praktek-praktek langsung yang diterapkan. Hampir semua mahasiswa semester 5 dituntut oleh dosen yang bernama Pak Alwi (panggilan saya kepada Pak Dosen) agar mereka mau mempraktekan berbagai strategi pembelajaran yang telah diterangkan. Setelah saya mencoba mempresentasikan salah satu strategi yaitu strategi ceramah, lalu saya mempersilahkan yang lain untuk memberikan kritikan dan saran. Dan benarlah, ada 3 orang yang mengkritik saya. Yang pertama karena menganggap strategi saya kurang pas bagi anak SMP, yang kedua mengkritik tentang waktu penyajian materi yang kurang panjang dan yang ketiga memberikan saran agar proses penerapan strategi kurang lama. Ketiga jawaban tersebut coba saya jawab, namun rasa-rasanya ketiga teman saya itu kurang puas dengan jawaban itu sehingga akhirnya saya bertanya kepada Pak Dosen, bagaiman menurut beliau tentang metode ceramah, kira-kira baik atau kurang untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa?.
Dan dengan nada yang bijaksana beliau menjawab :
“Ya, menurut saya metode apapun itu bagus, termasuk ceramah juga bagus. Namun kalau digunakan sebagai strategi yang tepat untuk membangun suasana belajar siswa agar lebih semangat ya sebaiknya jangan selalu menggunakan metode ceramah. Karena siswa akan cepat bosan dan ngantuk”. Pilihlah strategi yang membuat siswa lebih aktif, kreatif dan menyenangkan”
Lalu saya bertanya kembali : “Contoh metode yang membuat siswa aktif itu seperti apa Pak?
Beliau’pun kembali menjawab pertanyaan saya, “Ya banyak contohnya, misalnya Playing Card Match, yaitu metode memasang-masangkan antara pertanyaan berupa materi yang diajarkan yang dipegang teman yang satu dengan jawaban yang tepat yang dipegang oleh teman lainnya, disitu siswa akan merasa senang karena metode pembelajaran itu seperti main petak umpet”. Kemudian ada lagi yaitu metode diskusi kelompok. Setelah materi diajarkan, suruh saja anak-anak membuat kelompok, kemudian guru meberikan soal kasus untuk mereka diskusikan bersama kelompoknya. Setelah didiskusikan, tunjuk satu orang dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka, sementara itu kelompok yang lain mendengarkan dengan seksama dan boleh memberikan pendapat atau bantahan sehingga timbulah proses diskusi yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Bisa juga dengan debat interaktif…. Ya pokoknya banyak yang bisa dilakukan”…imbuh beliau.
Dari situ saya coba berfikir akan menerapkan strategi pembelajaran yang disarankan dosen tadi kepada siswa MTs Tanwirul Huda tempat saya berwiyata bakti.


Field Note ke 2
Jumat, 25 Januari 2013,
Pukul 09.45-11.15
Lokasi di Ruang Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Informan : Siswa – Siswi Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Objek : “Pengaruh strategi pembelajaran berupa diskusi kelompok terhadap motivasi dan keaktifan suasana belajar di kelas bagi siswa”

Jumat pagi yang cerah, dengan semangat saya mempersiapkan diri untuk bekerja. Di perjalanan saya berfikir seandainya nanti di sekolah saya diberi kesempatan untuk mengajar anak-anak. Maka akan saya gunakan waktu saya untuk menerapkan strategi diskusi kelompok yang kemarin di terangkan oleh dosen.
Dan benarlah, Alhamdulillah ada guru yang tidak hadir sehingga jam’nya saya isi. Kebetulan kelas yang saya ampu saat itu adalah kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang. Benar apa kata guru-guru sebelumnya, bahwa kalau guru yang bersangkutan kosong dan hanya diberi tugas, maka anak akan cenderung malas dan berisik tidak jelas. Namun tanpa berfikir panjang, saat itu saya langsung mengambil Lembar Kerja Siswa. Saya coba membacakan dan menerangkan sebentar tentang materi yang diajarkan. Kebetulan saat itu materi yang saya ajarkan adalah materi Sejaran Keagamaan Islam tentang Kepemimpinan Umar Bin Khatab.
Setelah saya menerangkan sekitar 20 menit, saya langsung menerapkan strategi pembelajaran berupa diskusi kelompok. Karena masih kelas VII saya rasa kalau dibagi menjadi banyak kelompok hanya akan membuat mereka kebingungan. Dari itu saya hanya membuat 2 kelompok saja yaitu kelompok putra dan kelompok putri.
Dari kedua kelompok tersebut, saya menyuruh mereka untuk memilih ketua, sekretaris dan penyaji hasil diskusi. Setelah ketua, sekretaris dan penyaji dari masing-masing kelompok terpilih, saya langsung memerikan pertanyaan untuk didiskusikan. Pertanyaan yang saya ajukan yakni:
1.      Bagaimana pendapat kalian mengenai kepemimpinan Umar Bin Khatab?
2.      Bagaimana pendapat kalian apabila melihat pemimpin yang tidak adil?
Setelah mereka mendengar bahwa saya hanya mengajukan 2 pertanyaan untuk didiskusikan, muka mereka langsung cerah dan tersenyum, sehingga dengan semangat mereka bergabung bersama kelompoknya dan mulai berdiskusi.
Setelah sekitar 15 menit saya memberikan waktu, saya akhiri diskusi mereka. Lalu maju untuk kelompok pertama yaitu kelompok putra.
Waktu itu sang penyaji bernama Hayi dengan lantang dan tegas menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya. Setelah penyajian selesai, lalu dari kelompok putrid ada yang berusaha untuk memberikan pendapatnya. Siswi tersebut beranggapan kalau hasil diskusi itu kurang panjang, padahal banyak sikap-sikap kepemimpinan Umar Bin Khatab yang belum disampaikan oleh kelompok putra. Dan sang ketua dari kelompok putra langsung menyangkal pendapat siswi tersebut dengan berusaha menerangkan kembali sikap kepemimpinan Umar Bin Khatab. Dan perdebatan’pun mulai terjadi, kedua kelompok saling membenarkan argumen’nya, disinilah saya berperan untuk kembali menetralkan suasana dan lalu mempersilahkan sang penyaji untuk duduk kembali karena telah menyelesaikan tugasnya.
Kemudian saya persilahkan untuk kelompok putrid maju. Siti bertugas menjadi penyaji, dan dia menyajikan materi dengan sedikit malu-malu sambil tersenyum tersipu. Lalu setelah bisa menenangkan diri, dia mulai membacakan hasil diskusinya. Setelah penyajian selesai, tiba-tiba giliran dari kelompok putra yang memberikan pendapatnya seputar penyajian kelompok putrid tersebut. Menurut salah satu anggota kelompok putra yaitu Ramdan, penyajian kelompok putri tidak jelas jawabannya serta penyampaiannya.  Sehingga kemudian siti disuruh mengulang kembali jawaban dari hasil diskusinya. Meski cenderung bersifat saling balas dendam, tapi saya menilai sudah ada sedikit keberanian dari anak untuk mau menyampaikan pendapatnya,.
Dan setelah semuanya selesai berdiskusi dan menyajikan hasilnya, saya kemudian menyuruh tim putra yang kelihatan lebih aktif untuk mepraktekan jawaban dari pertanyaan yang no 2. Mereka menjawab : jika melihat pemimpin yang tidak adil dan dzalim terhadap rakyat, maka kami akan menegurnya dan menasehatinya. Nah, saya menyuruh perwakilan dari kelompok putra untuk mempraktekan jawaban itu. Ramdan dan Hayi ternyata memag yang paling berani, mereka berdua maju kedepan dan mendapat tepukan tangan dari teman-temanya. Ramdan dan Hayi saya persilahkan ber-sosiodrama, dan mereka berdua’pun mempraktekan kejadian itu. Dengan gaya lucu mereka, mereka berhasil membuat suasana kelas menjadi penuh keceriaan, saya’pun ikut membubui adegan lucu mereka dengan pura-pura mengusir mereka, sontak seluruh anak dikelas’pun tertawa dan merasa senang. Setelah selesai saya menyuruh Ramdan dan Hayi untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Saya coba mengkondisikan kelas agar tenang kembali dan mengklarifikasi jawaban-jawaban mereka serta menyimpulkannya. Saat mereka sedang tenang mendengarkan, tiba-tiba bel berbunyi tanda jam mengajar saya telah habis. Namun reaksi yang mereka tunjukan sungguh aneh, mereka meminta saya untuk melanjutkan menerangkan materi bahkan kalau bisa sampai pulang.
Dari sini saya merasa strategi yang disarankan oleh Pak Dosen dan saya terapkan sangat berpengaruh terhadap suasana pembelajaran di kelas. Tentunya pengaruhnya sangat positif. Untuk menambah keyakinan saya terhadap pengaruh positif itu, saya coba membuat pengumpulan data sebagai penguat penelitian saya bahwa strategi diskusi kelompok yang saya terapkan memang sangat mempengaruhi suasana belajar dan keaktifan siswa.
Pengumpulan data tersebut adalah dari hasil jawaban-jawaban dari pertanyaan yang saya ajukan, pertanyaan tersebut adalah :
1.      Apakah kalian suka dengan strategi pembelajaran (diskusi kelompok) seperti itu ?
a.       Suka                                  c. Biasa Saja
b.      Tidak Suka                        d. Suka Sekali
2.      Menurut kalian, berapa kali seharusnya strategi pembelajaran seperti itu dilakukan guru ?
a.       Sebulan sekali                         c. Setahun sekali
b.      Sebulan dua kali                      d. Setahun dua kali
3.      Bagaimana pendapat kalian mengenai strategi pembelajaran seperti itu ?
…………………………….

Kemudian jawaban tersebut dijadikan PR dirumah untuk kemudian dikumpulkan esok hari’nya.


Field Note ke 3
Sabtu, 26 Januari 2013,
Pukul 09.45-10.30
Lokasi di Ruang Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Informan : Siswa – Siswi Kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang
Objek : “Hasil pengumpulan data terhadap strategi pembelajaran berupa diskusi kelompok terhadap motivasi dan keaktifan suasana belajar di kelas bagi siswa”

Sabtu pagi setelah istirahat pertama saya langsung ke kelas VII MTs Tanwirul Huda dan meminta hasil tugas dari pertanyaan saya yang kemarin. Hampir semuanya mengumpulkan tugas, namun satu yang tidak karena kemarin tidak masuk.
Dan dari hasil jawaban mereka yang berjumlah 31 Siswa ;
20 Siswa menyatakan “Suka” dengan strategi pembelajaran seperti itu dan berharap bisa dilakukan setiap 2 bulan sekali,dengan alasan karena bisa membuat siswa lebih berani, percaya diri, melatih mental serta aktif dan menyenangkan.
Kemudian 8 Siswa menyatakan “Suka Sekali” dan berharap bisa sering dilakukan atau bahkan setiap hari guru bisa menggunakan strategi seperti itu.
Dan selebihnya yaitu 3 Siswa menyatakan “Biasa Saja”
Dari hasil pengumpulan data ini, bisa saya simpulkan bahwa pengaruh strategi pembelajaran diskusi kelompok sangat positif bagi suasana belajar siswa di kelas khususnya bagi siswa kelas VII MTs Tanwirul Huda Majenang.

Domain / Ranah

Domain Kecil
Hubungan Semantik
Domain Besar
Menulis
Membaca
Kerjasama kelompok
Bermalas-malasan
Aktifitas Siswa
Suasana Pembelajaran dikelas VII MTs Tanwirul Huda


Analisis Domain


Domain Kecil
Hubungan Semantik
Domain Besar
Aktif menulis dan berfikir
Percaya diri dalam menyampaikan pendapat
Kerjasama yang baik
Kreatif
Menyenangkan
Pengaruh Positif
Penerapan Strategi pembelajaran diskusi kelompok



Dari analisis ini, kedepannya saya akan meneliti seberapa banyak tehnik-tehnik strategi pembelajaran yang lebih banyak, yang lebih membuat anak aktif lagi serta membuat mereka kritis.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar